Sabtu, 27 Juni 2015

Pengobatan Alergi Cascade

Bagaimana kita bisa menempatkan pemahaman baru ini reaksi alergi dengan baik Dengan mencermati langkah-langkah kompleks yang terlibat dalam rantai peristiwa, para ilmuwan telah mampu untuk menemukan pengobatan baru dan inovatif untuk penyakit alergi umum dan merepotkan.

Yang paling mendasar, dan yang terbaik, pendekatan untuk merawat alergi adalah menghindari zat yang menyebabkan alergi yakni alergen. Beberapa alergen seperti bulu hewan peliharaan, makanan, dan obat-obatan yang relatif mudah untuk menghindari. Namun, banyak alergen lain, seperti tungau debu, jamur, serbuk sari dan lebih sulit untuk menghindari. Langkah-langkah untuk mengurangi paparan mereka, namun, masih penting untuk pengobatan yang optimal alergi.

Pendekatan yang paling nyaman untuk pengobatan alergi melibatkan mengambil berbagai obat. Sebuah contoh klasik dari obat alergi adalah antihistamin standar. Pentingnya histamin pada penyakit alergi diilustrasikan oleh efektivitas antihistamin (disebut medis H1 blocker reseptor) dalam mencegah gejala alergi tertentu. Mereka efektif dalam membatasi gatal, bersin, dan hidung meler.

Namun, reaksi alergi yang lebih parah dan gejala asma memerlukan perawatan yang berbeda. Obat anti-inflamasi, seperti steroid dan antagonis leukotrien, mungkin diperlukan. Obat-obatan yang melebarkan saluran udara melalui paru-paru (bronkus dilator) juga menjadi andalan dalam pengobatan asma dan sangat berguna dalam mengendalikan langsung atau awal reaksi fase. Penelitian saat ini bertujuan untuk menemukan obat yang ditargetkan pada langkah-langkah tertentu dalam kaskade alergi.

Pendekatan terakhir untuk pengelolaan alergi adalah mencoba untuk mengganggu respon imun antibodi alergi. Suntikan alergi (imunoterapi) melibatkan desensitizing pasien dengan menyuntikkan peningkatan jumlah alergen yang orang tersebut alergi. Seiring waktu, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang reaktif terhadap alergen tersebut, menghasilkan kurang IgE dalam menanggapi mereka, dan menjadi lebih toleran terhadap pemaparan kembali kepada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar